Professional, Global, Entrepreneurship

Peran Perguruan Tinggi dalam Pemilu: Rektor UM Buton Ungkap Strategi di Sosialisasi Bawaslu

Rektor Universitas Muhammadiyah Buton (UM Buton), Dr. Hj. Wa Ode Alzarliani, S.P., M.M., tampil sebagai pembicara kunci dalam acara "Sosialisasi Organisasi Pengawas Pemilu Bagi Stakeholder Pemilu" yang digelar di Nirwana Buton Villa. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian sosialisasi kelembagaan yang dilakukan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, dengan Kota Baubau sebagai titik ke-51 dari total 100 sosialisasi yang berlangsung sepanjang tahun 2024.

Hadir dalam kegiatan tersebut berbagai elemen masyarakat, termasuk akademisi dan mahasiswa dari UM Buton dan Universitas Dayanu Ikhsanuddin Baubau, serta perwakilan organisasi kepemudaan seperti GP Ansor dan KNPI Kota Baubau. Acara dibuka secara resmi oleh Tenaga Ahli Bawaslu RI, Muh. Hanif, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya peran tokoh lokal dalam menyampaikan informasi mengenai proses pemilu serta tantangan yang ada di tingkat lokal.

"Tidak hanya dari perspektif pengawas, tetapi pandangan para ahli dan akademisi juga penting untuk menjelaskan bagaimana demokrasi dan kelembagaan Bawaslu berjalan," ujarnya.

Dalam presentasinya yang berjudul "Pemilu dan Demokrasi: Peran Perguruan Tinggi dalam Penyelenggaraan Pemilu," Rektor Alzarliani menyoroti peran strategis perguruan tinggi, khususnya UM Buton, dalam mengawal dan mendukung penyelenggaraan pemilu yang transparan dan berkualitas. Ia menyatakan bahwa perguruan tinggi memiliki tanggung jawab tidak hanya dalam mendidik mahasiswa, tetapi juga dalam memberikan kontribusi nyata dalam proses demokrasi melalui penyuluhan politik dan edukasi masyarakat.

"Mahasiswa harus menjadi agen perubahan, berperan aktif dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat terkait pentingnya memilih pemimpin yang berkualitas dan memiliki integritas," ujar Rektor UM Buton.

Rektor Alzarliani juga berharap, kolaborasi antara perguruan tinggi dan Bawaslu dapat terus ditingkatkan demi mendukung sistem pengawasan pemilu yang lebih baik di masa depan. Ia menekankan pentingnya peran civitas akademika dalam menjaga netralitas dan memberikan edukasi politik kepada masyarakat, sebagai bagian dari tanggung jawab sosial.

Kegiatan ini tidak hanya memperkuat sinergi antara Bawaslu dan perguruan tinggi, tetapi juga memberikan wawasan lebih mendalam kepada para peserta tentang bagaimana pentingnya pengawasan pemilu demi terciptanya demokrasi yang sehat dan berintegritas.

Bagikan Berita