
Prodi Biologi UM Buton Loloskan 1 PkM Kewirausahaan didanai Kemendikbud
Universitas Muhammadiyah Buton terus
berdialektika untuk menjadi salah satu perguruan tinggi yang mampu bersaing
dengan perguruan tinggi lainnya, tidak hanya di level lokal atau regional namun
juga sampai ke level Nasional bahkan internasional. Sejak berdirinya pada tahun
2001, para pemimpin sebelumnya sampai saat ini, terus berupaya mengerahkan
seluruh sumber dayanya untuk mencapai kualitas dan kuantitas visi dan misi.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah
mendorong dan membimbing mahasiswa untuk ikut mengembangkan kompetensi keilmuan
dan pengetahuannya melalui kegiatan-kegiatan mahasiswa terutama di tingkat
nasional dan internasional. Seperti yang ditunjukkan oleh kelompok mahasiswa
dari program studi Biologi yang berhasil lolos dalam Program Kreatifitas
Mahasiswa dan mendapatkan pendanaan hibah dari Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.
“Alhamdulillah, meskipun tidak sesuai dengan
target jumlah lolos hibah PkM mahasiswa, kami tetap bersyukur ada 1 perwakilan
UM Buton dari Prodi. Biologi yang lolos didanai PkM nya oleh Kemendikbud” Ucap
Wa Ode Al Zarliani, Rektor UM Buton.
Tercatat untuk pendanaan tahun ini, UM Buton
bahkan mengirimkan puluhan proposal PkM namun hanya lolos satu proposal dari
bidang Program Kreativitas Mahasiswa-Kewirausahaan (PKM-K).
“Terimakasih kepada dosen pembimbingnya, Bapak Fahmil Iksan yang telah mendampingi mahasiswanya sehingga bisa lolos dan mendapatkan hibah. Insyaallah kepada dosen pembimbingnya kami akan memberikan reward atau insentif sebagai salah satu bentuk motivasi” Bangga Rektor Al Zarliani.
Dosen Pembimbing : Fahmil Iksan
Proposal PkM-Kewirausahaan mengambil topik HANDBUT (Handbook dan Kain Tenun Buton) Perpaduan Baju Tradisional Korea Selatan dengan Kian Tenun Buton sebagai Oleh-Oleh Khas Buton, yang diketuai oleh Mahasiswa Rosita dengan tiga orang mahasiswa prodi Biologi lainnya. “Ide ini muncul pertama kali berlatar belakang hubungan historis antara Korea dengan Kota Baubau khususnya di Kelurahan Karya Baru yang telah mencetuskan Kampung Korea. Hal itulah yang melatari brainstorming kami yang kemudian memutuskan untuk mengusulkan perpaduan antara kedua budaya dalam bentuk Handbook yang direncanakan menjadi oleh-oleh khas di kampung Korea ini” Jelas Fahmil Iksan, Dosen Pendamping dari Program Studi Biologi. (Ferdi)