
UM Buton dan King Sejong Institute Baubau resmikan Kelas Bahasa dan Budaya Korea
Universitas Muhammadiyah Buton (UM
Buton) bekerjasama dengan King Sejong Institute (KSI) Baubau meresmikan Kelas
Bahasa dan Budaya Korea di Kota Baubau pada Senin (5/9/22) di Aula UM Buton. Peresmian
ini ditandai dengan pemukulan gong oleh Rektor UM Buton Wa Ode Alzarliani dan Ketua
King Sejong Institute Baubau Mr. Woo Chung Hwan. Prosesi tersebut secara
langsung disaksikan oleh jajaran pimpinan struktural UM Buton, para dosen, dan
para mahasiswa yang akan mengikuti kelas KSI Baubau di UM Buton, dan perwakilan
King Sejong Institute Baubau.
Melalui sambutan pembukanya, Rektor UM Buton menyambut baik peresmian kelas Bahasa dan Budaya Korea ini karena UM Buton diberikan kepercayaan oleh Pemerintah Korea untuk menjadi perwakilan KSI di Kota Baubau. “Merupakan suatu kesyukuran bagi kita semua, terimakasih kepada Kementerian Pendidikan, Pariwisata, dan Kebudayaan Korea Selatan, King Sejong institute Foundation, Wonam Foundation dan terlebih kepada Pemerintah Korea Selatan atas kepercayaannya pada UM Buton untuk memperkenalkan dan menyebarluaskan Bahasa serta budaya korea“ungkapnya.
Apresiasi positif juga disampaikan
Ketua King Sejong Institute Baubau atas berdirinya KSI Baubau di UM Buton
sebagai cabang ke 10 KSI di Indonesia. KSI Baubau akan berusaha untuk memberikan
pembelajaran bahasa dan budaya Korea semaksimal mungkin kepada para saudara
sekalian sesuai kebutuhan dan permintaan. “Diharapkan melalui sejong hakdang
saudara dan peserta didik bisa menumbuhkan
wawasan internasional , memahami dan menikmati sesuatu hal dan cara
pandang yang baru dengan perasaan senang dan gembira” ungkapnya.
“Perubahan kecil akan mendatangkan
hasil yang besar. Hari ini UM Buton telah mengambil langkah awal yang baik
dengan bergabung bersama KSI, sehingga kedepannya sesuai visi misi dan tujuan
institusi yakni masa depan yang professional, global, dan enterprenership”
tutupnya.
Seremonial peresmian tersebut turut menampilkan sejumlah budaya tari tradisional, serta modern Korea dan tradisional Indonesia khususnya Buton. Pada peresmian ini UM Buton turut memperkenalkan Tari Pasole yang merupakan tarian yang menggambarkan aktifitas kaum perempuan yang tak lupa selalu menghias diri. Menggunakan media berupa nyiru untuk menepis beras dan cermin untuk menghias diri.
Perlu diketahui bahwa KSI adalah
Lembaga resmi untuk belajar Bahasa dan budaya korea yang didukung oleh
pemerintah korea yang memiliki lebih dari 244 institusi cabang yang tersebar di
lebih dari 84 negara di dunia, termasuk di Indonesia ada 10 cabang termasuk UM
Buton.
Melalui KSI Baubau UM Buton, para pelajar mendapatkan pengajaran Bahasa Korea berkualitas tinggi karena para guru yang mengajar merupakan native speaker yang berpengalaman dan memiliki sertifikat mengajar dari KSI Foundation. Bukan hanya itu, pelajar juga berkesempatan mengalami dan belajar berbagai macam aspek kebudayaan Korea melalui kelas-kelas budaya serta berbagai kegiatan yang diadakan selama masa studi, seperti kelas masakan Korea, kaligrafi, musik tradisional Korea, kerajinan kertas khas Korea (hanji), k-pop dance, dan lain-lain.